Kamis, 10 Oktober 2019

Silsilah Imam Ahmad, Ternyata Terhubung dengan Rasulullah



Nama lengkap Imam Ahmad adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal Asy Syaibani. Beliau adalah seorang ulama hadits terkemuka, baik pada masanya ataupun sesudahnya.

Menurut riwayat yang masyhur, beliau dilahirkan di kota Baghdad pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 164 H (780 M), ketika masa pemerintahan Islam dipegang oleh Khalifah Muhammad Al Mahdi dari Bani ‘Abbasiyyah ke III.

Bila diselidiki dengan cermat, nasab Imam Ahmad sama dengan Imam Asy-Syafi’i, yakni bersambung dengan kakek yang menurunkan Nabi Muhammad Shallallaahu ’Alaihi Wasallam. Jika Imam Asy Syafi’i bersambung dengan kakek Nabi Shallallaahu ’Alaihi Wasallam yang ketiga, ‘Abdul Manaf. Sedangkan silsilah Imam Ahmad bersambung dengan kakek yang ke delapan belas, yakni Nizar.

Jelasnya, Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asas bin Idris bin ‘Abdullah bin Hajyan bin ‘Abdullah bin Anas bin ‘Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzahal Tsa’labah bin Akabah bin Sha’ab bin ‘Ali bin Bakar bin Muhammad bin Wa`il bin Qashit bin Afshiy bin Damiy bin Jadhah bin Asad bin Rabi’ah bin Nizar bin Ma’an bin Adnan.

Berdasarkan silsilah nasab di atas -sebagaimana yang dikemukakan oleh ahli sejarah- maka nasab Imam Ahmad serumpun dengan Nabi Shallallaahu ’Alaihi Wasallam, karena yang menurunkan Nabi Shallallaahu ’Alaihi Wasallam adalah Mudhar bin Nizar.

Menurut catatan tarikh, kendati ayah beliau bernama Muhammad, namun beliau lebih dikenal dengan Ibnu Hanbal (nisbat kepada kakeknya). Setelah mempunyai beberapa putra yang di antaranya bernama ‘Abdullaah, maka beliau pun lebih sering dipanggil dengan sebutan Abu ‘Abdillah. Akan tetapi berkenaan dengan madzhabnya, kaum muslimin saat itu lebih menyebutnya sebagai Madzhab Hanbali, dan sama sekali tidak menisbatkan dengan kunyah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar